PERIODE 1260 HARI DALAM KITAB WAHYU
Beberapa orang Advent mau menimbang kembali sistim interpretasi nubuatan dari gereja, sehingga mempromosikan perbauran antara historisisme dan futurisme. Kadang-kadang mereka berargumen bahwa periode nubuatan dari Wahyu merujuk kepada beberapa peristiwa dan bahwa di dalam beberapa situasi itu harus di interpretasi sebagai hari-hari literal di masa yang akan datang. Jon Paulien mempelajari periode nubuatan dalam buku Wahyu agar dapat menentukan secara eksegesis jika semua itu merujuk kepada periode sejarah yang sama atau tidak. Berikut ini kami membagikan hasil analisanya yang seksama akan bukti-bukti alkitabiah.
Ada lima ayat dalam buku Wahyu yang menyertakan sebuah periode waktu yang meliputi 1260 hari dalam berbagai bentuk. Dua dari ayat ini secara khusus menggunakan frase “1260 hari” (Wahyu 11:3 dan 12:6), dua yang lain menggunakan frase “42 bulan” (Wahyu 11:2 dan 13:5), dan yang kelima menggunakan “satu masa, dan dua masa dan setengah masa” dari Daniel 7:25 (Wahyu 12:14, lihat juga Daniel 12:7).Pasal 12 dan 13 dari buku Wahyu mengandung referensi ke Daniel 7 yang diulang-ulang. Juga ada beberapa kiasan terhadap Daniel 12 di dalam Wahyu 10.[1] Sehingga penggunaan periode waktu ini di dalam buku Wahyu adalah berdasarkan Daniel 7:25 (lihat Daniel 12:7) lebih daripada musim kemarau Elia atau rentang waktu dari pelayanan Yesus. Sehingga secara eksegesis, sangatlah pantas untuk mempelajari semua ayat 1260-hari di dalam buku Daniel dan Wahyu bersamaan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang Advent di masa yang lalu.
I. Wahyu 11 Dua peristiwa pertama dari 1260 hari bisa kita temukan sesudah Wahyu 10:8-11. Di dalam Wahyu 11 Yohanes masih terus sibuk (Wah 11:1-2) dan sementara ditanggapi (11:3 dst.) oleh sebuah suara di surga (Wah 10:8). Sudut pendirian ketika Yohanes mengalami pasal 11 bisa saja sesuai dengan keadaannya. Karena 42 bulan dan 1260 hari di ungkapkan dalam bentuk future tense (belum terjadi), periode waktu ini masih di masa depan sesuai dengan keadaan Yohanes saat itu. Kedua saksi diperkenalkan dalam Wahyu 11:3-6. Perkenalan ini menyertakan gambaran tampak mereka dan semua cirri-ciri dan perbuatan mereka dengan present tense (11:4-6) dan dengan future tense (11:3). Interpretasi apapun yang kita gunakan untuk menempatkan kedua saksi ini, mereka sudah berperan dalam konteks Yohanes di abad pertama. Pada sautu titik dalam sejarah sesudah itu, mereka akan “bernubuat” selama 1260 hari, berpakaian karung. Mereka akan mengalami kematian, kebangkitan, dan kenaikan (11:7-13). Respons terhadap kenaikan ini oleh “umat sisa” di kota yang megah itu (rasa takut sambil memberi pujian kepada Allah—Wah 11:13) adalah respons yang di minta dalam pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14:7. Sehingga respons ini akan seakan-akan menjadi suatu even di akhir zaman, sebelum sangkakala ke tujuh di bunyikan. I
I. Rentetan Pelaku dalam Wahyu 12 Umat Advent secara kebiasaan mengerti Wahyu 12 sebagai suatu tawaran nubuatan apokaliptik dalam tiga tahap yang berurutan di dalam sejarah umat Kristen. Tahap yang pertama adalah peristiwa Kristus terjadi di abad pertama (Wah 12:1-5). Yang ketiga adalah peperangan terakhir antara naga dan Umat Sisa (12:17). Yang kedua adalah periode tengah yang luas dari 1260 tahun (Wah 12:6, 14) dari kekuasaan paus di Pertengahan Zaman dan sesudah itu (Wah 12:6, 13-16). Dukungan untuk pandangan ini bisa kita dapati melalui cara kedua pelaku dalam narasi ini melalui rentetan pengalaman yang dialami dengan berjalannya waktu.. Pertama tama, seorang perempuan muncul di surga, berpakaian matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dengan duabelas bintang di kepalanya (12:1). Perempuan dari Wahyu 12 memiliki “turunan unggul” yang bisa dilacak sejak zaman nabi-nabi Perjanjian Lama.[2] Tetapi dalam ayat 5 perempuan itu bertindak dalam konteks dari penglihatan tersebut, melahirkan seorang anak laki-laki yang pada umumnya dikenal sebagai simbol dari Yesus. Sesudah melahirkan anak itu (12:5) dia digambarkan lari ke padang gurun selama “1260 hari” (12:6). Sehingga pengalaman dari perempuan dalam Wahyu 12:1-6 sebenarnya digambarkan dalam tiga tahap: (1) saat dia muncul dan masa kehamilannya; (2) saat dia melahirkan; dan (3) saat dia melarikan diri ke padang gurun. Pelaku yang kedua yang diperkenalkan dalam pasal ini adalah sang naga (Wah 12:3-4), yang melambangkan Setan (Wah 12:9). Para skolar secara luas mengenali serangan naga terhadap anak laki-laki dalam Wahyu 12:5 melambangkan usaha Herod untuk menghancurkan Kristus yang masih anak-anak saat (Mat 2:1-18).[3] Sebelum serangan terhadap anak laki-laki tersebut, ekor dari naga menyapu sepertiga dari bintang-bintang dari langit dan menjatuhkan bintang-bintang itu ke atas dunia ini (Wah 12:4). Sesudah menyerang anak laki-laki, naga itu mengejar perempuan sampai ke padang (12:13-16) dan akhirnya berperang dengan umat sisa dari keturunannya (12:17). Sehingga naga di dalam pasal 12 sebenarnya di gambarkan sesuai dengan empat tahap yang berentetan: (1) serangannya terhadap sepertiga bintang-bintang (12:4); (2) serangananya terhadap anak laki-laki (12:4-5, 7-9); (3) dan serangan terhadap perempuan itu sendiri (12:13-16); dan akhirnya (4) peperanganya melawan umat sisa (12:17). Yang pertama dari tahap-tahap ini terjadi sebelum tindakan di dalam penglihatannya, yang dimulai dengan ancaman naga terhadap anak laki-laki.
III. Tiga Tahap Peristiwa dalam Wahyu 12 (1) Waktu kedatangan Yesus yang pertama. Tahap pertama dari rentetan visual dalam Wahyu 12, kemudian memfokus terhadap serangan naga terhadap anak laki-laki di dalam ayat 5. Ketika anak laki-laki itu tiba di surga pecahlah peperangan, akibatnya naga dan malaikat-malaikatnya kehilangan tempat mereka di surga dan dicampakkan ke bumi (12:7-9). Kapan pelemparan keluar dari surga terjadi? Ayat 10 dengan jelas merujuk kepada titik waktu yang sama dengan peperangan, lihat ayat 7-9. Sehingga tahap pertama dari rentetan nubuatan ini dihitung sejak kelahiran Yesus sampai kepada pengusiran Setan dari surga.[4] (2) Cakupan dari Sejarah Kristen. Wahyu 12, ayat 6 dan 12, keduanya sepertinya menandai suatu transisi antara waktu pelayanan Yesus di abad pertama, di bumi dalam ayat 5 dan di surga dalam ayat 10, dan pengasingan perempuan ke padang gurun. Karena bahasa dari Wahyu 12:6 (1260 hari) dan 12:14 (satu masa, dua masa, dan satu setengah masa) benar-benar palarel, sehingga keduanya mengikuti peristiwa yang bertalian dengan abad pertama, sehingga kemungkinan keduanya terjadi dalam rentang waktu sejarah yang sama. (3) Serangan terakhir terhadap Umat Sisa. Wahyu 12:17 bukan hanya menjadi konklusi untuk pasal 12, tetapi ayat ini juga berfungsi sebagai perkenalan ringkas terhadap gambaran Wahyu akan sebuah krisis akhir yang dahsyat di penghujung sejarah dunia (Wah 13-14). Ini memberi indikasi bahwa ada dua sisi dari konflik akhir ini, yang dilambangkan oleh naga dan umat sisa keturunan dari perempuan itu. Sehingga dalam Wahyu 12, kita bisa melihat tiga tahap dari sejarah Kristen yang berawal dari zamannya Yesus dan Yohanes sampai kepada akhir dari segala-galanya. Ketika kita perhatikan dua pelaku utama yang terakhir di dalam pasal ini yang keduanya aktif pada saat sebelum kelahiran Yesus (yang kita namakan Tahap Nol di bawah ini), kita dapati empat tahap yang berurutan di dalam sejarah. Dan itu dapat di ringkaskan sebagai berikut: 1) Tahap Nol: Sebelum terjadinya Penglihatan tersebut (12:1-4) Peperangan awal di surga (4) Naga itu merangkul kerajaan-kerjaan dunia (3) Perempuan melambangkan umat Allah yang benar (1-2) 2) Tahap Satu: Saat dari Yesus dan Yohanes (12:5, 7-12) Perempuan melahirkan seorang anak laki-laki (5) Dia di rampas di bawa ke surga (5) Peperangan di surga (7-9) 3) Tahap Dua: Naga Menyerang Perempuan (12:6, 13-16) Naga mengejar perempuan (13) Dia melarikan diri ke padang gurun dan dilindungi selama 1260 hari (6, 14) Naga menyemburkan air untuk menghalau perempuan itu (15) Bumi datang membantu perempuan (16) 4) Tahap Tiga: Naga dan Umat Sisa (Wah 12:17, dll.) Naga menjadi marah dan pergi untuk berperang (12:17) Dia mencari sekutu untuk konflik tersebut (13:1-7, 11) Persatuan trinitas tidak kudus menipu dan menganiaya (13:8-10, 12-18) Umat sisa memberi respons (14:1-13) Kedatangan kembali Yesus (14:14-20) Kedua ayat 1260-hari dalam Wahyu 12, berarti bisa terjadi di Tahap Dua, periode utama dari sejarah Kristen. Mereka menggambarkan sesuatu yang penting mengenai sejarah antara misi pelayanan Yesus di abad pertama dan peperangan terakhir. Lokasi tengah dalam waktu sesudah penulisan Wahyu mensejajarkan situasi dari kedua peristiwa di dalam pasal 11. Sehingga menjadi bukti selanjutnya bahwa ke lima peristiwa dari “1260 hari” merupakan rujukan kepada periode yang sama di dalam sejarah.
IV. Wahyu 13 Wahyu 13 menggaris besarkan dengan lebih detil lagi peperangan naga yang terakhir melawan umat sisa turunan perempuan (Wah 12:17). Ini bisa menganjurkan bahwa referensi kepada “42 bulan” dalam Wahyu 13:5 adalah untuk peperangan terakhir itu sehingga tidak boleh disamakan dengen empat referensi yang lebih awal. Namun, sebuah fitur yang boleh kita perhatikan dari pasal 13 ini adalah cara penempatan tenses dari predikat utama di poin-poin signifikan sepanjang pasal ini. Semua tense ini harus di baca dalam konteks serangan akhir Wahyu 12:17. Dua binatang (dari dalam laut dan bumi) pertama-tama diperkenalkan menggunakan kata kerja dalam bentuk lampau (aorist, imperfect, dan perfect indicative—Wah 13:1-7; 13:11).[5] Dalam Bahasa Yunani Perjanjian Baru, semua predikat aorist indicative mengungkapkan tindakan sebagai suatu titik waktu di masa yang lampau. Sehingga tindakan yang di jelaskan dalam introduksi, terjadi sebelum peperangan naga yang terakhir melawan umat yang sisa (Wah 12:17; 13:8-10, 12-18). Di dalam masing-masing scenario ini (Wah 13:1-10 dan 11-18), kemudian, bahasa Yunani dari Wahyu 13 bergerak dari deskripsi perkenalan dalam bentuk past tense [lampau] (Wah 13:1-7; 13:11) ke perpaduan antara present dan future tense (Wah 13:8-10; 13:12-18), sambil menjelaskan tindakan-tindakan dari kedua binatang ini dalam konteks serangan terakhir dari Wahyu 12:17. Sehingga kedua tahap dalam sejarah ini dengan jelas di tandai oleh tenses bahasa Yunani yang memberi aba-aba peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum peperangan naga (past tense) dan peristiwa-peristiwa dari perang itu (present dan future tenses).[6] Sehingga Wahyu 13, tidak mengandung semua tahap dari peperangan naga, seperti yang diuraikan dalam Wahyu 12. Wahyu 13 hanya menjabarkan informasi yang berhubungan dengan kedua tahap terakhir dari kegiatannya, di catat sebagai Tahap Dua dan Tahap Tiga di dalam chart untuk Wahyu 12. Bagian past tense dari Wahyu 13 menunjuk kepada Tahap Dua, peristiwa-peristiwa sebelum peperangan akhir. Present dan future tense dari verb utama dalam pasal 13 menunjuk kepada serangan terakhir kepada umat yang sisa, pertama kali disebut dalam Wahyu 12:17. Perhatikan hubungan antara Wahyu 12 dan 13 di dalam chart berikut ini:
Wahyu 12 | Wahyu 13 | ||
Tahap Satu | Naga vs. Anak Laki-laki (5) | ||
Kristus di tahtakan (7-12) | |||
Tahap Dua | 1260 hari (13-15) | 42 bulan (1-7) | Semua dalam bentuk lampau di pasal 13 |
Bumi membantu perempuan (16) | Binatang dari dalam bumi (11) | ||
Tahap Tiga | Naga vs. Umat Sisa (17) | Penyembahan Binatang sedunia (8-10, 12-18) | Dalam bentuk sekarang dan lampau di pasal 13 |
10:8 - 11:1 Zamannya Yohanes | 12:1-5, 7-12 Zamannya Yesus | --- |
11:1-13 42 bulan1260 hari | 12:6, 13-16 1260 hariSatu Waktu, Dua waktu dan satu setengah waktu | 13:1-7, 11 42 bulan |
11:15-18 Peristiwa akhir: Murka dan Penghakiman | 12:17 Peristiwa akhir: Umat sisa | 13:8-10, 12-18 Peristiwa akhir: Bentuk dan tandaSekarang dan masa akan datang |
V. KesimpulanPerspektif historisis tradisional dari Gereja MAHK adalah, kelima nubuatan 1260-hari dalam Wahyu 11-13 semua merujuk kepada periode yang sama di dalam sejarah, periode pertengahan dari sejarah Kristen antara waktu dari Yohanes dan peristiwa-peirstiwa akhir zaman. Perspektif ini secara eksegetik masuk akal. Sementara Yohanes tidak menununjukkan bukti bahwa dia sadar akan sejarah Kristen selama 2000 tahun, pekabaran nubuatanya dengan jelas menandakan tiga tahap dari sejarah itu dan peranan utama dari 1260 hari dalam rentang waktu itu.
Dialih-bahasakan oleh : Pst Bryan Sumendap
Koodinator : John Taebenu, TK, Jakarta
Arsip
The Best Time For Reading

calendars
Chating Ria
This is Me

Mengenai Saya

- Johan Andre Serhalawan,S.Teol
- kalu udah melakukan sesuatu biasanya akan lupa ama hal lain, n yang paling sering dilakukan adalah belajar maka sering lupa ama makan....
0 komentar:
Posting Komentar