KEPEMIMPINAN

Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya. Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan kerjasama antar manusia. Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan ambisi. Agar terjadi keselarasan antara sifat sosial dan individualis, maka setiap organisasi / kelompok kerja memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu memimpin, mengerahkan dan mengarahkan manusia untuk bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan.

Pemimpin dan Kepemimpinan
Menurut Hasibuan (1994), pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan bawahan dalam mengerjakan sebagian pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Susilo Martoyo (1994), pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok. Sedangkan kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama.

Pengertian kepemimpinan mengandung tiga determinan yaitu :

1. Adanya seorang pemimpin yang memiliki wibawa, posisi, kemampuan dan legitimasi.
2. Adanya bawahan/pengikut yang memiliki derajat berbeda dalam kemampuan, motivasi, harapan dan kebutuhan.
3. Adanya situasi dan kondisi yang berbeda dari setiap tugas.
Kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang memiliki kemampuan memadukan ketiga determinan diatas secara tepat guna, sehingga tujuan organisasi yang ditetapkan dapat tercapai.

Berikut ini beberapa definisi kepemimpinan,yang diambil dari beberapa sumber.

Kepemimpinan adalah :

1. Titik pusat / sentral kegiatan/proses kelompok,
2. Suatu kekuatan moral yang bersifat kreatif dan mengarahkan,
3. Suatu proses dimana seorang pimpinan membujuk bawahan/ pengikutnya untuk berperilaku sesuai dengan sikap yang disetujui bersama,
4. Alat/sarana pencapaian tujuan,
5. Adanya pengaruh khusus terhadap dua atau lebih orang,
6. Suatu proses mengarahkan dan mengkoordinasikan kerja kelompok orang,
7. Suatu aksi yang memfokuskan seluruh sumber daya dan sumber dana demi tercapainya tujuan bersama,
8. Hasil akhir dari interaksi antar pribadi/kelompok,
9. Suatu seni dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kesesuaian paham,
10. Proses dari peranan yang orisinil,
11. Kepemimpinan yang memiliki pengaruh terhadap orang lain,
12. Suatu bentuk persuasi dan inspirasi dalam menggerakkan orang,
13. Aktivitas pemimpin dalam membuat keputusan,
14. Peranan yang menonjol yang berbeda dengan anggotanya.

Kepemimpinan Kristiani

Alkitab memperlihatkan bahwa di dunia ini dikenal tiga macam tipe kepemimpinan yaitu :

1. Pemimpin yang mengambil keuntungan dari jabatannya. Pemimpin semacam ini mempergunakan
2. Pemimpin yang ingin mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan bersama, dengan dan melalui orang lain (Lukas 9 : 1-6 ; Lukas 10 : 1-20),
3. Pemimpin yang selalu ingin bekerja untuk orang lain (Paternalistik).


Kepemimpinan Kristiani adalah gabungan dari pemimpin yang ingin mencapai tujuan organisasi dengan dan melalui orang lain dan yang ingin bekerja untuk orang lain atau melayani orang lain.

Yohanes 15 : 16 menyatakan :
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”.

Firman diatas menyatakan bahwa Pemimpin Kristiani adalah pilihan TUHAN sendiri. Artinya apabila seseorang telah terpilih dan bersedia menerima tugas atau pertanggung-jawaban atas sesuatu maka :

1. Orang tersebut harus merasa dan mengakui bahwa dirinya dipilih oleh TUHAN. Tuhan adalah atasannya, pemimpinnya. Dia harus melakukannya sepenuh hati agar tidak mengalami kegagalan, (Yakobus 4 : 17).
2. Orang tersebut harus mau mempertanggung-jawabkan keberadaan tugasnya kepada atasan atau pimpinannya (accountability), (Lukas 16:2) dan bersedia bertanggung-jawab atas kegagalan yang dimunculkannya.
3. Orang tersebut akan mendapat hak istimewa, tetapi hak istimewa ini bukanlah barang gratisan sebab semakin banyak hak istimewa yang diberikan akan semakin banyak tuntutan yang menyertainya, (Lukas 12:48 menyatakan : “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut”.

Ada tiga definisi kerja Kepemimpinan Kristiani, yaitu :

1. Kepemimpinan Kristiani berhubungan dengan pertanggung-jawaban (responsibility) atas tugas yang diemban dan atas orang atau personil yang dipimpinnya.
2. Kepemimpinan Kristiani adalah kepemimpinan yang bersifat melayani (servant-leaders).
3. Kepemimpinan Kristiani adalah jenis kepemimpinan yang menganut pengertian bahwa seorang pemimpin adalah juga seorang pengikut / murid setia dari TUHAN.

Kata-kata kunci pemimpin sebagai pengikut :

1. Memiliki kepercayaan yang tinggi : ”Siapa yang setia dalam perkara kecil,
akan setia juga dalam perkara besar”, (Lukas 16 : 10).
2. Memiliki respek terhadap atasan dan menghargai “rantai komando”, (Matius 8 : 8-9).
3. Memiliki catatan riwayat hidup yang bersih : “Dahulu dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang dia berguna bukan saja bagimu tetapi bagiku juga”, (Filemon 1 : 11)
4. Memiliki kepasrahan : Kemauan untuk menerima apa saja yang diberikan Tuhan kepadanya sewaktu menjalankan tugasnya, (Filipi 4 : 11-13).
5. Memiliki disiplin untuk bertumbuh : Makan makanan yang sehat, berolahraga teratur, dan menjaga emosi yang stabil.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

The Best Time For Reading

calendars

Chating Ria


ShoutMix chat widget

This is Me

This is Me

Mengenai Saya

Foto saya
kalu udah melakukan sesuatu biasanya akan lupa ama hal lain, n yang paling sering dilakukan adalah belajar maka sering lupa ama makan....

teman-teman

Dafar Pengunjung