Evolusi Kepemimpinan Menurut Psikologi Evolusioner


Pemimpin mempunyai fungsi dalam kehidupan masyarakat. Ia membantu organisasi mendefinisikan dan mencapai tujuan. Merencanakan strategi, visi, dan tantangan. Ia juga berupaya mewujudkan semangat komunitas dan mempertahankannya. Hanya saja, sebagaimana yang ada sekarang ini pemimpin sombong yang haus kekuasaan menekan pegawainya tanpa memer­hatikan kesejahteraan mereka. Para pemikir dikurung dalam suatu ruangan untuk memikirkan strategi jitu. Bos-bos yang terobsesi pada detail takut menjelajahi dunia luar dan menghabiskan waktu untuk berusaha melakukan pekerjaan semua orang. Kita memang mem­punyai pemimpin-pemimpin yang berpotensi, tapi sangat jarang.

Tidak heran, banyak kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin yang kuat, namun banyak literatur kepemimpinan yang justru menjatuhkan semangat—meminta kita melakukan apa yang sulit dilakukan dan apa yang tidak mungkin dilakukan di masa depan. Rak buku kita penuh dengan buku-buku yang mencantumkan daftar karakter yang diharapkan dari seorang pemimpin, kisah-kisah berpetuah, dan resep sukses. Literatur akademik tradisional berisi banyak sekali observasi rasional tentang bagaimana Anda mem­butuhkan kepemimpinan yang berbeda-beda untuk setiap situasi yang berbeda. Namun tidak memberi cara bagaimana mengubah gaya kepemimpinan.

Kini, perubahan kepemimpinan dan inteligensi emosional sedang menjadi mode. Literatur semacam ini memaksa para pemimpin untuk selalu awas dengan sekitarnya dan banyak berfokus pada perasaan manusia dan motivasi, tidak hanya menjadi pemimpin teknis, negosiator andal, atau guru berpengalaman. Di sinilah perlu kita tengok dari sisi ilmu pengetahuan yang dikenal dengan Ilmu Psikologi Evolusioner (Evolutionary Psychology). Ilmu ini mewakili wawasan baru tentang dunia dan tempat kita di sana yang tidak selalu nyaman. Pesan ini menantang tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan kita. Ilmu ini juga menulis ulang aturan-aturan cara pikir ilmu sosial yang sudah diterima sebelumnya dan menawarkan gabungan kerangka ide untuk berbagai jenis-jenis pertanyaan sosial kita.

Pandangan yang diterapkan Psikologi Evolusioner ini sangat menakjubkan karena berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Pandangan radikal yang pada awalnya diterapkan oleh Charles Darwin ini sekarang diperbarui dengan penemuan-penemuan terbaru dalam paleontologi, ilmu saraf, arkeologi, antropologi, biologi, dan etologi. Mata para ilmuwan sosial setelah Darwin—ekonom, pengacara, psikolog, dan sosiolog—menemukan alasan yang sama dengan para ilmuwan alam. Pandangan utamanya sederhana, tetapi mempunyai jangkauan luas. Pandangan ini mengatakan bahwa kita tinggal dalam dunia yang penuh dengan ciptaan kita sendirl—baik itu teknologi canggih maupun pengaturan sosial yang rumit—dengan cara pikir manusia yang primitif Pertambahan bukti-bukti dikembangkan oleh generasi baru penulis, pemikir, dan ilmuwan—seperti ahli biologi Richard Dawkins, psikiater Randolph Nesse, dan ekonom Robert Frank—yang mengacu pada tiga prinsip:

Otak manusia tidak seperti disket kosong yang menunggu untuk diisi melalui pengalaman, tetapi merupakan organ tubuh yang penuh dengan rutinitas, bias, dan tujuan yang telah ditetapkan oleh gen yang membantu keberadaan dan reproduksi kita.

Evolusi mendesain otak yang sesuai untuk kita, seperti otak ini sesuai untuk tubuh kita, untuk cara hidup yang mendominasi empat juta tahun evolusi kita—cara hidup pemburu berkelompok.

Tidak ada evolusi signifikan dalam psikologi atau fisiologi kita dalam beberapa ribu tahun terakhir sejak kita meninggal­kan cara hidup ini. Tidak cukup waktu dan tidak ada tekanan selektif yang konsisten untuk memajukan desain kita ke satu arah baru yang signifikan.

Penjelasan ini mempunyai implikasi yang keras. Pertama, kita tidak dapat selalu mengikuti ciptaan kita sendiri dan, akibatnya, kita merupakan keganjilan dari situasi yang kita buat sendiri. Kedua, adanya batasan dalam mengubah diri kita sendiri. Dalam bisnis, batasan ini mengajarkan agar kita mulai mengatur dengan daripada melawan sifat alam manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

The Best Time For Reading

calendars

Chating Ria


ShoutMix chat widget

This is Me

This is Me

Mengenai Saya

Foto saya
kalu udah melakukan sesuatu biasanya akan lupa ama hal lain, n yang paling sering dilakukan adalah belajar maka sering lupa ama makan....

teman-teman

Dafar Pengunjung